fbpx

Teken Nota Kesepahaman dengan Swasta, Kelola 60 Ton Sampah Per Hari dengan Mesin Tanpa Asap

Dipublikasikan oleh admin pada

JOGJA – Kerja sama Pemkot Jogja dengan pihak swasta soal penanganan sampah sebentar lagi akan terealisasi. Pemkot Jogja akhirnya menjatuhkan pilihan pada PT Biru Sistem Perkasa.

Penandatanganan memorandum of understanding (MoU/nota kesepahaman) antara keduanya dilakukan di Balai Kota Jogja, Selasa (17/10).

Pj Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menjelaskan bentuk kerja sama yang ditawarkan PT Biru Sistem Perkasa adalah jasa pembakaran sampah. Pemkot Jogja selanjutnya akan membayar jasa tersebut.

“Yang kita rencana untuk kerja samakan itu 60 ton, tapi dimungkinkan PT Biru Sistem Perkasa nanti bisa lebih dari itu,” ujar Singgih ditemui di Balai Kota Jogja, Selasa (17/10).

Soal pola kerja sama, pihaknya masih akan melakukan pertimbangan. Ada berbagai pilihan. Misalnya, dengan menggandeng BUMD dalam skema business to business.

Kini keduanya tengah mempersiapkan berbagai keperluan administrasi. Diharapkan, kerja sama ini akan ter-realisasi pada awal 2024.

Sementara itu, Singgih menuturkan, PT Biru Sistem Perkasa punya teknologi canggih yang ramah lingkungan. Itu yang menjadi alasan pihaknya lantas memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan PT Biru Sistem Perkasa.

“Saya kira itu menjadi hal yang sangat menarik karena pembangunan di Jogja juga harus selaras dengan itu. Berkelanjutan bukan malah justru menimbulkan pencemaran,” ungkapnya.

Direktur Utama PT Biru Sistem Perkasa Cendra Perkasa menuturkan, pihaknya menawarkan jasa pembakaran sampah berteknologi tinggi. Mesin pembakar sampah atau insinerator diklaim ramah lingkungan karena tak menghasilkan asap atau smokeless.

“Bahan bakar utama alat yang kita bangun secara umum adalah air. Jadi, efeknya tidak menghasilkan asap sehingga ramah lingkungan,” katanya.

Cendra menyebut, semua sampah bisa terbakar habis. Bahkan, abu hasil pembakaran yang muncul pun hanya kurang dari tiga persen. Ini lantaran alat melakukan pembakaran secara sempurna.

“Suhu alat insinerator ini dari 1.250 sampai 1.500 derajat. Hampir semua jenis sampah terbakar. Tapi batu kaca, besi, tidak bisa terbakar sehingga perlu adanya pemilahan,” ujarnya.

Dia berharap, kerja sama ini tak berhenti pada penandatanganan MoU saja, tetapi bisa kembali ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama.

“Kami bisa memberikan solusi tidak hanya membakar sampah saja, tapi bisa mengirangi tonase dan tidak menimbulkan efek polusi di kemudian hari,” ungkapnya. (isa)


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *