fbpx

Kulon Progo – Kabut tebal menyelimuti sebagian wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pagi ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena ini dipicu tingginya kelembapan udara dan suhu yang dingin.
“Untuk munculnya kabut memang disebabkan karena suhu yang cukup dingin dan kelembaban tinggi, sehingga mendorong adanya proses kondensasi atau pembentukan butir-butir air yang mengambang di udara. Nah butir-butir air yang mengambang itu kita sebut kabut,” ujar Analisis Cuaca Stasiun Meteorologi Yogyakarta, M.Nurhadi saat dihubungi detikJogja, Selasa (25/7/2023).

Nurhadi menjelaskan dari hasil pengamatan pihaknya, tingkat kelembaban udara di sebagian wilayah DIY pagi ini mencapai 97 persen. Sedangkan suhu yang terpantau berkisar 20 derajat Celcius.

“Kalau untuk pengamatan di Stasiun Meteorologi Yogyakarta untuk hari ini dapat mencapai 97 persen terutama pada pagi hari. Nah pada siang hari itu biasanya terendah 70 persen,” ujarnya.

“Nah untuk suhu dingin yang terpantau di Stasiun Meteorologi Yogyakarta itu bisa mencapai 20 derajat Celcius. Tidak menutup kemungkinan di wilayah lain suhunya bisa lebih rendah terutama di wilayah yang masih banyak pohon atau vegetasi atau di wilayah perbukitan di Kulon Progo,” imbuhnya.

Nurhadi memastikan kemunculan kabut ini merupakan hal yang lumrah mengingat sekarang sedang musim kemarau. Saat musim kemarau, suhu biasanya lebih dingin sehingga meningkatkan kelembapan udara yang memicu kemunculan kabut tebal.

“Dibilang anomali tidak juga, karena kita sekarang kan sedang memasuki musim kemarau. Jadi di musim ini suhu lebih dingin karena biasanya angin yang berasal dari Australia itu suhunya lebih dingin dibandingkan wilayah utara Asia atau utara Indonesia jadi biasanya muson Australia ini membawa massa udara yang suhunya lebih dingin dan kering. Nah suhu dingin ini bisa dirasakan di permukaan, apalagi di wilayah dataran tinggi,” jelasnya.

Nurhadi pun mengimbau kepada masyarakat terutama para pengguna jalan untuk meningkatkan kehati-hatian. Sebab, kemunculan kabut tebal bisa mengurangi jarak pandang sehingga berpotensi memicu kecelakaan.

“Imbauan pengguna jalan mungkin yang beraktivitas pagi hari atau jelang subuh untuk hati-hati karena keberadaan kabut mengurangi jarak pandang. Dikhawatirkan mengakibatkan hal tidak diinginkan akibat adanya kabut ini,” ucapnya.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *